pengaruh media sosial - ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM ISLAM DAN BAHAYA MEDIA SOSIAL
ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM ISLAM
bijak dalam bermedia sosial
Bully, tuduhan
anti ini itu. Serta komentar “nyinyir” adalah
fenomena yang menghiasi medsos kita. Lantas, bagaimana islam menyikapi
fenomena bahwa etika bermedia sudah menjauh dari nilai-nilai dan ajaran islam??
Sesungguhnya, penggunaan media dalam
islam bertujuan untuk mempermudah penyimpan pesan-pesan agama, syiar, supaya
sampai kepada masyarakat luas lebih cepat secara bersamaan.
Medsos juga dimaksudkan sebagai
pemelihara berbagai pemikiran dan pemahaman yang pernah muncul di dunia islam
dari masa ke masa, Berbagai warisan islam yang samapai kepada kita,
Melihat
dua sisi tersebut, kita bermedia tetap merupakan pilihan logis, kehadiran media
sosial adalah keniscayaan sebagai konsekuensi pergaulan global. Di sentuh
literasi teknologi memiliki peran penting sehingga umat islam dapat menggunkan
media sosial secara propesional.
Pengguna yang literasinya cukup akan
memiliki kesadaran, kembali, dan batasan yang jelas dalam menggunkan teknologi.
Tidak sekedar mengikuti tren, ikut dalam arena perdebatan yang tidak bermanfaat
serta seringkali andil menyebarluaskan informasi palsu (HOAX). Akibatnya, inforimasi siur bertebaran lewat pesan singkat,
foto atau gambar meme, situs berita
abal-abal.
Sekalipun
banyak orang bilang internet adalah dunia tanpa batas., namun seperti halnya
interaksi dalam dunia nyata, saat bersinggungan dalam orang lain maka sudah
pasti ada aturan formal ataupun etika yang harus dipatuhi. di dunia maya,
seseorang tidak bisa bebas bertindak tanpa peduli kepentingan orang lain. Dalam
kaitan ini, diluar hokum formal terdapat panduan khusu yang dikenal sebagai
“netikat (internet etiket)”. Netikat
adalah penerapan praktis prinsip-prinsip etika dalam berkomunikasi menggunkan
internet.
Bagaimana islam menyikapi fenomena ini??
Ilmu akhlak mengatur dimensi-dimensi kehidupan sehari-hari sebagaimana konsep
etika. Etika berbicara tentang baik buruk yang bersumber pada nilai-nilai
kemanusiaan dan kebudayaan sehingga dikenal dengan etika barat, etika timur dan
lain sebagainya. Konsep baik buruk pada akhlak bertumpu pada wahyu, meskipun
akal juga mempunyai kontribusi dalam menentukanya. Praktek etiket dalam bahasa
arab disebut adab.
Bagi
kita kaum muslimin, sebaiknya dalam ranah praktis berteknologi, penyampai
informasi, dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan etis sebagaimana di
tuntunkan dalam al-Qur’an antara lain :
Γ Menyampaikan informasi dengan benar, juga tidak
merekayasa atau memaniuplasi fakta (QS. Al-Hajj:30)
Γ Bijaksana, member nasihat yang baik, serta argumentasi
yang jelas, terstruktur dan baik pula (QS. An-Nahl:125)
Γ Tidak mengolok-olok, mencaci maki, atau melakukan
tindakan penghinaan sehingga menimbulkan kebencian (QS. Al-Hujurat:11)
Γ Hindari berlebihan berita, mengeluh, berdoa dimedia
sosial, Rasulullah SAW bersabda: “setiap
umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri).
Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang
melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah
SWT kemudian di pagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR.
Bukhori dan Muslim)
Jangan sampai kita mudah terombang-ambing dengan
berita-berita yang beredar dimedia. Karenanya, kita perlu memperkokoh iman dan
kesadaran kita. Dengan cara terus menerus taqorrub ilallah, lalu menerapkanya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menyaring dahsyatnya arus
informasi, dan kokoh menghadapi badai gelombang berita-berita yang terserak di
media-media sosial.
Di balik layanan yang mudah dan cepat,
serta banyak manfaat yang bisa diraih, media sosial juga menyimpan banyak
bahaya yang sangat besar,
Diantaranya :
1. Lupa beribadah
Karena terlalu asyik dengan medsos, banyak dari para
penggunanya yang lupa atau terlambat sholat ber jama’ah di masjid, semakin
jarang membaca al-Qur’an, dan sebagainya. Maka kita harus membatasi diri dalam
bersosial media. Hal ini tidak lain, karena kalau terlalu sering bermedsos.
Kebanyakan orang akan lupa diri dan lupa waktu. Banyak waktu yang terbuang
sia-sia. Dan akibatnya, lupa akan kewajiban diri kita sendiri.
2. Kejelekan tersebar cepat
Akses yang cepat dan mudah
di medsos membuat barbagai
Berita dan gambar yang tidak sepantasnya tersebar
dengan cepat. Gambar-gambar porno, dengan mudah di-share di medsos.
Di dunia medsos yang tanpa batas ini, seseorang bisa
berjumpa dengan siapa saja. Apa jadinya bila pengguna medsos yang minim bekal
iman dan bekal ilmu manakala bertemu dengan lawan jenisnya, atau bahkan
berteman akrab yang bedah aqidah dengannya?? Hingaa banyak kasus, anak-anak
yang tadinya baik, terseret menjadi nakal, radikal, dan rusak akhlaknya. Yang
lebih mirisnya, banyak kejadian anak gadis dibawah kabur oleh pacarnya yang
bermula dari pertemuan di dunia maya
3. Rumah tangga rusak
Contoh kasus lain yang
terjadi asalah, karena suami sibuk
dengan gadget-nya,
dan istri bisa sibuk berjam-jam asyik dengan WhatsApp, Facebook, atau yang
lainya. Terjadilah kasus perselingkuhan dan perceraian. Sementara si anak pun
tak ambil pusing. Karena ia sendiri
asyik dengan dunia mayanya.
Seseorang suami lalai akan melaksanakan tugasnya untuk
mencari nafkah bagi anak dan istrinya karena asyik mengikuti tayangan-tayangan
yang melalaikan. Sedangkan sang istri terkadang sibuk mengikuti acara-acara di
televise sehingga lupa akan tugasnya di rumah untuk mendidik anak dan melayani
suami. Gaya hidup berubah, cara berpakaian berubah, karena meniru apa yang
didapat dari dunia maya.
4. Fitnah dan berita bohong berebak di masyarakat
Selain itu, media massa juga
sering kali dijadikan alat untuk
Menyebar gossip, fitnah, dan provokasi sehingga timbul
kebencian antar masyarakat. Penghakiman sepihak kepada suatu kelompok
masyarakat tanpa ditelusuri terlebih dahulu penyebab masalahnya. Orang menjadi
tidak menyukai kebaikan karena dianggapnya sebagai kemunduran, dan lain
sebagainya.
BACA JUGA : MEDIA MASSA IBARAT PISAU BERMATA DUA
0 Response to "pengaruh media sosial - ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM ISLAM DAN BAHAYA MEDIA SOSIAL"
Post a Comment