Pengaruh Media Sosial - MEDIA MASSA IBARAT PISAU BERMATA DUA

MEDIA MASSA IBARAT PISAU BERMATA DUA

 aplikasi sosial media

Disadari atau tidak, pola pikir dan perilaku masyarakat saat ini kebanyakan terpengaruh oleh kultur media massa. Bermunculan media informasi yang sangat pesat bak jamur tumbuh di musim hujan disambut layaknya makanan lezat oleh orang yang lapar atau air yang sejuk oleh orang yang haus.

Media massa merupakan satu di antara alat komunikasi yang sangat luas jangkauanya karena sifatnya yang publik dan tersebar di mana-mana, seperti Koran,majalah,media elektronik seperti televisi dan radio. bahkan kini muncul media dalam jaringan atau online yaitu berita online, Tv online, dan lain sebagainya.

Dengan akses globalnya lewat media kita bisa menyelusuri batas wilayah serta memperpendek jarak antar Negara maupun individu sehingga tidak ada lagi batasan budaya maupun batasan komunikasi. Media bisa mengembangkan pengetahuan komunitas dari berbagai bahasa, agama, suku, bangsa dan Negara.

Jika di telusuri, paling tidak ada enam peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam kehidupan masyarakat modern seperti saat ini.

·       Pertama, melihat media massa. Sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.

·       Kedua, media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya.

·       Ketiga, memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak.

·       Keempat, media massa seringkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternative yang beragam.

·       Kelima, melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide, sehingga memugkinkan terjadinya tanggapan dan umpan balik.

·       Keenam, media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekedar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif. Pendeknya, semua itu ingin menunukkan, peran media dalam kehidupan sosial bukan sekedar sarana difersion, pelepas ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan, mempunyai peranan signifikan dalam proses sosial.

Selain keenam peran tersebut. Media massa juga sering disebut sebagai kekuatan keempat setelah kekuatan legislatif , eksekutif dan yudikatif. Kekuatan keempat bertugas untuk memperhatikan ketiga kekuatan yang memerintah suatu Negara. Hal ini dimaksudkan ada ruang publik yang bisa mengontrol pemerintah “the public sphere”.

PESATNYA PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL

 

pesatnya perkembangan media sosial

Perkembangan informatika dan komunikasi semakin hari semakin pesat. Keberadaan internet benar-benar membuat akses informasi dan komunikasi semakin cepat dan mudah. Masyarakat dari kalangan manapun dapat mengakses berbagai berita cukup menggunakan ponsel atau komputernya.

Di antara istilah paling mutakhir saat ini adalah apa yang kita kenal dengan “jejaring sosial” atau “media sosial”. Belakangan ini, medsos benar-benar mewarnai kehidupan masyarakat di dunia, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Tak terkecuali kita kaum muslimin. Sebut saja “Facebook, Twitter, Youtube, WhatsAPP, Instagram dan sebagainya merupakan aplikasi medsos paling ngetrend hamper-hampir selalu ada di gadget setiap orang. Layanan SMS dan telepon tidak lagi menjadi layanan utama dalam berkomunikasi.

          Cirri utama media sosial atau jejaring sosial adalah bisa bertukar informasi dengan mudah dan cepat. Biasanya berupa chatting, blogging, forum diskusi, dan berbagai pesan gambar, audio, dan video. Karena merupakan “dunia maya” yang terhubungkan melalui jaringan internet, maka media ini bersifat tanpa batas.

Media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, WhatsAPP, Instagram dengan fitur-fitur like,share-feed, tweet-retweet, upload-download,selfi-regram,post-repost telah menjadi kosakata modern yang akrab dengan keseharian masyarakat kita hampir satu dekade terakhir. Sayangnya, euforia click aktifism menunjukkan potret masyarakat pada dua kondisi. Pertama, mereka yang mampu mengakses dan berbagi informasi secara fungsional, semakin berpengetahuan, semakin berdaya, dan memiliki peluang dalam banyak hal berkat teknologi informasi-komunikasi. Kedua, adalah mereka yang gagap teknologi, hanya menikuti tren, penjadi sasaran empuk bagi pasar teknologi. Dan terus berkutat dengan cerita dan keluhan dampak negative teknologi terhadap kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA : ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM ISLAM DAN BAHAYA MEDIA SOSIAL

Share this post